Semua orang yang hidup di dunia ini bisa di pastikan memiliki impian. Tetapi tidak semua orang berani merealisaikan impianya. Boleh percaya atau tidak, sebuah impian akan mendatangkan kekuatan. Impian mempunyai tenaga untuk mendorong kita, dalam memcapai tujuan.
Untuk mewujudkan impian, akan melewati masa-masa sulit. Untuk meraih impian dibutuhkan perjuangan, sebanyak apapun luka yang tercipta, seterjal apapun jalanan yang akan dilalui, menjadikan goresan cerita yang membuat kesuksesan yang kita raih lebih berkesan untuk dinikmati di garis kemenangan.
Sikap tabah dan sabar dalam menapaki jalan untuk impian yang akan dicapai, kita akan menghadapi ribuan rintangan yang datang bersamanya. Siapapun orangnya akan merasakan rintangan tersebut tidak peduli kepala negara, gubernur, rektor, dosen, guru akan merasakan hal yang sama.
Berani itu bukan berarti tidak mempunyai rasa takut. Walaupun ada rasa takut yang menghantui, namun tetap berjalan mengalahkan rasa takut tersebut. Rasa takut akan terkalahkan dengan keberanian, maka ia dikatakan pemberani. Jika seseorang berani melewati jalan yang membahayakan, walaupun ia merasa takut, maka ia termasuk pemberani.
Seorang pemberani akan selalu berusaha dengan sungguh-sungguh, mengerahkan segala kemampuan untuk terus berusaha mencapai sukses. Rasa takut, malas, ragu-ragu, kawatir akan terkalahkan dengan besarnya impian yang akan dicapai.
Sebelas tahun yang lalu, ketika kami baru akan mendirikan lembaga pendidikan. Kami bertemu seorang dosen yang akan mendirikan lembaga pendidikan juga. Beliau juga akan mendirikan PAUD, sama dengan yang kami rencanakan. Beliau menyampaikan ide-idenya yang penuh perhitungan. Beliau tidak ingin lembaga pendidikan yang didirikan terkesan asal-asalan. Jadi harus membuat rencana yang matang, agar lembaganya nanti berjalan dengan baik. Intinya beliau ingin menggodhog konsep sebaik-baiknya. Kalau sudah memiliki konsep dan sistem yang baik, beliau baru akan mulai mendirikan lembaga pendidikan.
Alhasil sampai sekarang, sudah sebelas tahun lebih, lembaga yang ingin didirikan tersebut belum berdiri. Kemungkinan menggogdhog sistemnya terlalu lama dan mateng, sehingga tidak jadi berdiri. Terlalu memikirkan sesuatu hal yang belum tentu terjadi, akan menghambat untuk segera mewujudkan impian. Alhamdulillah lima tahun setelah berdirinya PAUD, kami telah merintis mendirikan pendidikan jenjang sekolah dasar.
Mengapa orang tidak segera merealisasikan impian?
Karena terlalu memikirkan risiko yang akan terjadi. Padahal sesuatu hal yang belum pasti terjadi, tidak perlu terlalu dirisaukan. Terlalu memikirkan hal yang belum terjadi, justru membuat kita semakin ciut nyalinya. Belum lagi memikirkan, jika terjadi sesuatu, bagaimana cara mengatasinya. Yang dikawatirkan saja belum tentu terjadi, sudah memikirkan cara mengatasinya.
Berlarut-larut memikirkan hal-hal tehknis, terhadap yang belum tentu terjadi, bisa menghambat, langkah kita untuk segera merealisasikan impian. Yang lebih utama adalah memikirkan bagaimana impian anda segera terwujud. Mencari cara dan jalan untuk mewujudkan impian, lebih penting dari pada memikirkan hal yang belum tentu terjadi.
Sebaiknya waktu tidak disibukan dengan hal-hal yangbelum tentu terjadi. Lebih baik segera mengambil langkah,secepatnya merealisasikan impian. Yang kami pikirkan hanya satu, segera mewujudkan impian. Segera kami membuat publikasi, lansung kepada tetangga kiri kanan yang memiliki anak sesusia PAUD kami tawari untuk belajar di tempat kami.
Hanya memanfaatkan ruang tamu, beralaskan tikar, maka kegiatan belajar mengajarpun berjalan. Seiring dengan perjalanan waktu, kami membenahi, semampunya sarana dan prasarana penunjang pendidikan. Alhasil tidak terlalu lama, lembaga kami berkembang, semakin diminati masyarakat dan dipercaya para orangtua wali.
Sebelas tahun berlalu, kami telah berhasil mengembangkan lembaga pendidikan kami hingga setingkat sekolah dasar. Bahkan sekolah yang kami dirikan, menjadi tempat study banding dari lembaga lain dari berbagai kota, bahkan kota-kota di luar pulau Jawa. Kunci semua itu berani dan segera merealisasikan impian kita agar menjadi kenyataan. Kepada Allah tempat kita mengadu dan meminta pertolongan.
Kewajiban kita berusaha dengan sungguh-sungguh, Allah Subhannahu wa Ta’alla yang akan memberi hasil. Dalam setiap gerak langkah kita, tidak luput dari penglihatan Allah Subhannahu wa Ta’alla. Dalam setiap usaha, kita tidak sendirian. Kepada Allah kita memohon dan kepada Allah kita minta pertolongan. Tujuan yang baik dan bermanfaat, insyaaAllah akan mendapat pertolongan dari Allah Subhannahu wa Ta’alla. Hanya kesungguhan dan usaha keras yang kita butuhkan, sedangkan hasil Allah yang akan menentukan.
Baiklah agar segera berani merealisasikan impian, saya akan membantu dengan saran-saran sebagai berikut:
Bagaimana caranya agar kita berani merealisasikan impian?
Bersyukurlah kepada Allah Subhannahu wa Ta’alla, karena anda telah berani memiliki impian yang tinggi. Di jaman sekarang masih banyak orang yang hidupnya hopeless, jangankan mampu meraih impian yang tinggi. Memiliki impian pun juga tidak jelas. Dengan memiliki impian, artinya anda sudah meraih satu tahapan untuk meraih sukses. Anda sudah tercatat dalam daftar calon orang-orang sukses. Langkah selanjutnya tinggal bagaimana cara melangkah untuk meraihnya.
Alasan apa sehingga anda memiliki impian tersebut?
Semakin yakin dengan impian anda, semakin yakin pula untuk segera merealisasikanya. Sebagai contoh, saya ingin membuka restaurant. Jika ada yang bertanya, kenapa anda membuka restaurant? Maka anda harus bisa menggali lebih dalam lagi, alasan-alasan yang lebih akurat. Semakin akurat alasan anda, maka anda semakin yakin.
Contoh alasan jika mendapat pertanyaan seperti di atas:
- Makan merupakan kebutuhan setiap orang
- Mendapat keuntungan yang menjanjikan
- Makan di restoran menjadi gaya hidup
- Bisnis yang sederhana
- Bisa membuka cabang baru
- Bahan baku mudah di dapat
Jika anda bisa cepat menemukan beberapa alasanya, maka anda akan berani segera merealisasikan impian anda. Ketika saya berniat mendirikan lembaga pendidikan PAUD, saya memiliki beberapa alasan, sehingga alasan tersebut mendorong untuk segera merealisasikan. Waktu itu saya hanyalah seorang Tukang Tambal Ban, yang bermimpi membuat lembaga pendidikan gratis. Latar belakang pendidikan saya juga hanya setingkat STM (Sekolah Tehknologi Menengah), sekarang diganti menjadi SMK.
Beberapa alasan yang membuat saya memiliki semangat dan segera merealisaikan impian tersebut antara lain:
- Agar hidup saya lebih bermanfaat untuk orang banyak.
- Memiliki amal jariyah
- Mempunyai potensi besar yang bisa digali dan dikembangkan.
- Ingin mendirikan PAUD yang mengedepankan nilai-nilai agama.
- Memperbaiki generasi sejak dini.
- Dakwah melalui pendidikan
- Memberi peluang beramal untuk orang lain.
- Tempat belajar bisa menggunakan teras, garasi, ruang tamu atau seadanya.
- Tidak harus membuat gedung lebih dulu
- Keberadaanya banyak dibutuhkan.
Semakin banyak alasan yang bisa kita kemukakan, maka langkah kita semakin ringan.
Jangan menggunakan alasan yang mainstream!
Alasan mainstream terkadang hanya sebagai alasan klise. Alasan yang sering diungkapkan oleh orang lain. Contoh, saya ingin jadi TNI, alasanya agar bisa berjuang membela negara. Saya ingin jadi pengusaha, alasanya agar bisa menjadi kaya. Saya ingin jadi dokter, alasanya agar bisa menolong orang yang sedang sakit.
Alasan-alasan di atas tidak salah, bahkan saya setuju, tetapi mainstream. Semua orang biasa mengatakan seperti hal diatas. Bahkan para guru di kelas, jika bertanya kepada para siswanya, “Besuk kalau besar ingin jadi apa?” maka para siswa akan menjawab dengan alasan hampir sama. Dengan jawaban dengan alasan seperti yang saya sampaikan diatas. Jadi alasan-alasan diatas seperti sudah menjadi kebiasaan banyak orang dan sering didengar.
Alasan-alasan mainstream ini, bisa jadi keluar bukan dari hati nurani. Bisa jadi karena sering mendengar dari orang lain. Sehingga orang akan mudah mengikuti, tanpa berfikir alasan tersebut sudah sesuai dengan hati nurani atau belum.
Jadi sebaikya anda punya alasan yang tidak mainstream. Carilah kenapa anda memiliki impian tersebut dari berbagai sudut pandang. Cari seluk beluk kenapa anda memiliki alasan tersebut. Contoh, saya ingin menjadi dokter, karena beberapa alasan:
- Bekerja juga sambil beribadah.
- Bisa berkidmat kepada Allah, dengan menolong orang.
- Mendapat manfaat yang besar dari berhubungan dengan banyak orang.
- Bisa banyak bersyukur dengan melihat penderitaan orang lain
- Hidup akan menjadi lebih bermanfaat
Pastikan anda memiliki alasan-alasan yang keluar dari hati nurani sendiri, bukan karena pernah mendengar orang lain mengatakan alasan tersebut.
Mulailah dengan menyusun strategi!
Agar impian kita segera terwujud, maka kita harus mengetahui hal-hal penting yang mendukung impian kita. Sebagai contoh, jika kita ingin membuat lembaga pendidikan PAUD, maka kita wajib tahu siapa yang boleh mendirikannya. Apa saja persyaratan untuk mendirikan PAUD? Semakin lengkap pengetahuan kita dengan dengan masalah ini, maka meringankan langkah untuk menuju tujuan yang akan kita capai.
Ketika saya punya impian ingin mendirikan PAUD, mulailah saya belajar dengan orang yang saya anggap sebagai ahlinya. Dia memiliki lembaga pendidikan yang sudah maju. Jumlah siswanya banyak, dikenal luas oleh masyarakat. Para orang tua menaruh kepercayaan kepada lembaga tersebut. Terbukti jumlah siswanya banyak, bahkan sampai menolak calon siswa. Dengan kondisi yang seperti ini, saya perlu study banding untuk menimba ilmu.
Dari lembaga tersebut saya mendapatkan berbagai pengalaman. Ternyata PAUD boleh didirikan oleh perorangan, kelompok, lembaga dan yayasan. Lembaga pendidikan non formal ini juga tidak terlalu memberi persyaratan khusus masalah tempat belajar. Karena pada dasarnya pendidikan pra-sekolah itu, dilaksanakan bersama keluarga. Tempat bisa memakai ruang tamu, teras, garasi atau tempat lain yang dianggap layak.
Pertama yang dibutuhkan untuk mendirikan PAUD adalah tempat belajar. Memiliki calon pendidik yang akan mengajar. Tidak ketinggalan yang harus dimiliki adalah calon siswa. Memiliki siswa lima anak sudah bisa dimulai kegiatan belajar mengajar. Kalau saya memulai tidak diawal tahun ajaran, tetapi di pertengahan tahun ajaran.
Untuk tenaga pengajar juga tidak ada persyaratan harus lulusan S1 PAUD, tetapi jika ada lebih baik. Kami ketika mendirikan PAUD, saya juga mengajar setiap hari. Dan terus belajar untuk manajemen pengelolan PAUD agar semakin maju. Peningkatan mutu pendidikan dan sarana dan prasarana di lengkapi, seiring dengan perjalanan waktu dan kemampuan pengelola.
Jangan melihat kanan kiri!
Ada beberapa hal yang bisa menggoyahkan semangat kita untuk meraih impian. Tanpa disadari, ketika kita menyampaikan impian kita kepada orang lain, akan ada dua kemungkinan. Kemungkinan pertama orang tersebut mendukung dan mendoakan impian kita. Kemungkinan kedua, bisa jadi orang tersebut, memberi saran kepada kita. Saran tersebut bisa positif dan bisa negative untuk diri kita. Karena orang tersebut bicara sesuai kapasitas dan kemampuanya.
Kita boleh membuka diri kepada siapa saja untuk menerima saran dari orang lain. Tetapi kita harus tetap punya idealisme, selama prinsip yang kita pegang lebih baik banyak manfaatnya. Ada sebuah analogi yang bisa diambil manfaatnya. Seekor kijang itu larinya sangat kecang dan memiliki loncatan yang cukup jauh. Ketika dikejar harimau, ia sering menengok kebelakang melihat harimau yang mengejarnya. Akibatnya karena sering menengok, maka kijang mudah diterkam harimau. Jika kijang tersebut mau lari terus sekencang-kencangnya tanpa menengok kebelakang melihat pemangsanya, maka kijang bisa lolos dari kejaran harimau.
Jika kita melihat hal seperti ini, ada orang yang mengolok-olok atau meremehkan impian kita, maka jangan pedulikan. Tataplah kedepan tanpa menghiraukan omongan orang tersebut. Justru hal ini kita ambil manfaatnya, untuk semakin memotivasi diri kita. Jangan bangga ketika di puji orang lain, dan jangan rendah diri ketika dijatuhkan oleh orang lain. Tetaplah menjadi diri kita sendiri yang siap menghadapi apa saja yang ada depan kita.
Menyertakan Allah Subhannahu wata’ala dalam setiap langkah.
Semua usaha kita tidak akan membuahkan hasil, tanpa kehendak Allah Subhannahu wata’ala. Kita berusaha sebaik mungkin, kemudian Allah Subhannahu wata’ala yang akan menentukan hasil yang terbaik untuk kita. Bertaubat, memperbanyak istighfar dan berhusnuzhon kepada Allah Subhannahu wata’alla dalam doa dengan rasa harap agar dimudahkan dalam menggapai impian kita.
Ketika seorang hamba mendekat kepada Allah, maka Allah Subhannahu wa Ta’alla lebih mendekat lagi kepada hamba-Nya. Sebagaimana hadist Rasulullah shallallahu’alaihi wassallam, dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, ia berkata bahwa Nabi Shallallahu’alaihi wassallam bersabda, “Allah Ta’alla berfirman: Aku sesuai persangkaan hamba-Ku. Aku bersamanya ketika ia mengingat-Ku. Jika ia mengungat-Ku saat sendirian, Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia mengungat-Ku di suatu kumpulan. Aku akan mengingatnya di kumpulan yang lebih baik dari pada itu (kumpulan malaikat). Jika ia mendekat kepada-Ku sejengkal kepada-Ku, Aku akan mendekat kepadanya sehasta. Jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan (biasa), Aku akan mendekat kepadanya dengan berjalan cepat.” (HR Bukhari dan Muslim)
Hadist qudsi ini memberikan penjelasan bahwa Allah Subhannahu wata’ala akan merelisasikan apa yang di sangkakan hamba-hamba-Nya yang beriman.
Hadist ini juga mengajarkan kepada hamba-Nya untuk berhusnuzhon (berprasangka yang baik) pada Allah Subhannahu wata’ala, bahwasanya Dia Maha Pengampun, Maha Penyayang kepada hamba-Nya. Maha menerima taubat, melipat gandakan ganjaran dan memberi pertolongan bagi orang yang beriman.
Hadist ini juga menunjukan kebersamaan dan kedekatan Allah Subhannahu wata’alla kepada hamba-Nya (ma’iyyatullah). Sifat kebersamaan yang disebutkan di hadist ini adalah sifat kebersamaan yang khusus.
Allah Subhannahu wata’ala akan menyebut-nyebut orang yang mengingat-Nya. Jika seorang hamba disebut-sebut seperti ini, menunjukan bahwa sebutan tersebut mengandung pujian. Itulah salah satu bentuk kasih sayang dan rahmat Allah subhannahu wata’ala kepada hamba tersebut. Balasan selalu akan sesuai dengan amal perbuatan yang dilakukan (al jaza’ min jinsil ‘amal). Jika seorang hamba dekat kepada Allah, maka Allah Subhannahu wata’ala akan lebih dekat lagi kepada hamba-Nya.