Dua kata yang tidak bisa di pisahkan yaitu antara harapan dan impian. Dimana ada harapan maka impian akan terwujud. Harapan memiliki kekuatan yang mendorong untuk mewujudkan impian agar menjadi kenyataan. Banyak orang takut untuk memiliki impian yang sesungguhnya. Hampir setiap orang memiliki impian. Tetapi impian tersebut masih standar kebanyakan orang.
Impian yang sesungguhnya adalah impian yang membuat anda takut untuk mencapainya. Ketika memiliki impian tersebut, anda akan merasa takut. Takut impian tersebut hanya sebatas harapan yang tidak pernah ada. Ketika anda bercita-cita untuk meraih sesuatu, yang sebelumnya belum pernah atau masih langka orang yang bisa mencapainya, maka inilah yang di sebut impian yang sesungguhnya. Jadi impian yang sesungguhnya, adalah impian yang sampai menggetarkan hati dan membuat takut pemiliknya.
Impian yang sesungguhnya jika disampaikan kepada orang lain, apa yang akan terjadi? Biasanya orang lain akan mencemooh kita, tidak logis, mereka akan menghukumi kita. Dianggapnya kita memiliki impian konyol, tidak sesuai kenyataan. Bahkan bisa jadi kita di sebut gila, atau setidaknya akan diketawai oleh orang lain. Seolah impian kita mustahil tercapai, dan mereka justru pada kondisi yang tidak benar.
Mengapa orang tidak berani memiliki impian yang tinggi? Karena mereka biasanya berfikir dengan hitungan matematika. Semua serba dihitung dengan kekuatan akan pikiran manusia. Orang-orang yang merasa cerdas stiap akan melangkah selalu menghitung dengan pikiran. Hal itu wajar, karena kebanyakan sekolah kita hanya belajar mengerjakan soal dengan rumus-rumus yang telah dihafalnya.
Berbeda dengan orang yang merasa bodoh dihadapan Allah Subhannahu wata’ala. Ketika menginginkan sesuatu, bahkan bermimpi ingin menggapai impian yang tinggi, ia akan menyerahkan segala urusanya kepada Allah Subhannahu wata’ala. Karena kesuksesan manusia ada campur tangan dari Allah Subhannahu wata’ala. Manusia berusaha sungguh-sungguh semaksimal mungkin, selanjutnya hasil disrahkan kepada Allah Subhannahu wata’ala.
Ketika kita telah memiliki impian, kita bayangkan seolah sedang berperang. Berjuang antara hidup dan mati untuk mendapatkan kemenangan. Ibaratnya menggapai impian itu, seolah-olah kita berada dalam sebuah peperangan. Ketika hendak menembak musuh, maka kita perlu mengunci target tersebut. Dimanapun target tetsebut berada, ia akan terkena tembakan kita.
Maksudnya impian itu, perlu dideskripsikan lebih detail, sehingga prioritas pencapaianya lebih jelas dan terarah. Untuk itu membuat DREAM/OUTCOME sangat penting. Manfaatnya untuk membantu tercapainya sebuah impian. Setahun sekali, DREAM/OUTCOME kita buat. Kita bisa melihat apa yang sudah tercapai dan mana yang belum.
Untuk membuat DREAM/OUTCOME, kita mengajukan pertanyaan kepada diri kita sendiri. Kemudian kita memjawab pertanyaan tersebut di bawahnya.
Berikut contoh membuat DREAM/OUTCOME:
Tanya: Apa yang ingin anda capai?
Jawab:
> Berhaji ke Baitullah sekeluarga.
> Membeli tanah untuk membangun lembaga pendidikan dari PAUD, TK, MI, SLTP dan SMK.
> Menyantuni Yatim dan Fakir Miskin
> Membeli tanah dan membangun Rumah untuk saya sekeluarga.
Tanya: Kapan tepatnya anda menginginkan DREAM/OUTCOME tercapai?
Jawab: InsyaaAllah mulai mendapatkan income 50 juta perbulan pada semester tahun 2017.
Tanya: Sumber daya apa saja yang anda miliki saat ini, untuk mencapai DREAM/ OUTCOME tersebut?
Jawab: Saya memiliki beberapa sumber pemasukan diantaranya, tambal ban, bisnis one line dan ternak kambing, bengkel las.
Tanya: Bagaimana anda tahu, ketika anda sudah mendapatkanya?
Jawab: Ketika saya mulai mendapatkan masukan ke rekening saya sejumlah 50 juta rupiah di bulan juli 2017. Dan itu terjadi setiap bulanya sampai akhir tahun dan sampai lebih banyak lagi.
Tanya: Saat hal tersebut tercapai, apa yang anda lihat, anda dengar dan anda rasakan?
Jawab: > Saya melihat jumlah total uang saya dengan penambahan total 50 juta rupiah. Saya bisa melihat dengan jelas uang di rekening saya.
> Saya merasakan kebahagiaan dan bersyukur kepada Allah Subhannahu wata’ala.
Tanya: Kenapa DREAM/OUTCOME ini penting untuk anda capai?
Jawab: Karena saya punya impian besar yang ingin saya capai yaitu mengembangkan lembaga pendidikan yang telah kami rintis dari PAUD sampai perguruan tinggi.
Tanya: Apa hal positif yang akan tercapai jika anda mencapai DREAM/OUTCOME tersebut?
Jawab: Membelanjakan di jalan Allah Subhannahu wata’ala
Tanya: Apa hal negatif yang akan terjadi jika anda tidak mencapainya?
Jawab: Saya akan bermuhasabah, bertaubat kepada Allah Subhannahu wata’ala atas dosa-dosa yang saya perbuat, selanjutnya bersyukur dan memohon petunjuk-Nya serta pertolongan-Nya semoga dimudahkan untuk mewujudkan impian saya.
Tanya: Bagaimana hal tersebut akan mempengaruhi kehidupan bisnis dan keluarga anda?
Jawab: Pastinya ingin hidup saya lebih bermanfaat untuk orang banyak.
Tanya: Bagaimana tepatnya perasaan anda, saat anda benar-benar mencapai resulusi tersebut?
Jawab: Saya bersyukur kepada Allah Subhannahu wata’ala dan berdo’a “Semoga harta tidak membelokan saya dari jalan yang lurus. Semoga harta memudahkan saya untuk mencapai kebahagiaan akhirat.”
Seperti itulah cara sederhana membuat DREAM/ OUTCOME.
Apakah target yang kita recanakan bisa tercapai? Tentu jawabnya, tidak semua yang kita inginkan tercapai semua.
Bagi saya, itulah bentuk kasih sayang Allah Subhannahu wata’ala kepada hamba-Nya, agar bertaubat dari segala dosa. Seorang hamba juga dituntut untuk bermuhasabah dan bersabar jika keinginanya belum tercapai. Semoga dengan bersyukur, di lain waktu Allah Subhannahu wata’ala melimpahkan karunia-Nya lebih banyak lagi.
Jika kita ingin hasil yang berbeda, maka kita juga harus berani usaha dengan sungguh-sungguh dan berbeda dengan yang lain. Bekerja keras, pantang menyerah, kreatif dan selalu bersandar kepada Allah Subhannahu wata’ala. Semangat seperti inilah yang harus kita miliki.
Optimis harus selalu ada di dalam hati kita. Mengetahui hasil yang akan kita capai, merupakan salah satu cara agar kita tetap optimis. Maka sikap optimis harus selalu dijaga. Karena akan menjadi kekuatan dalam setiap langkah kita.